Dirilis pada akhir 2019, Samsung Galaxy A51 segera menjadi sorotan di kelas mid-range berkat kombinasi layar Super AMOLED besar, setup kuad-kamera serbaguna, dan fingerprint di dalam layar. Ponsel ini melanjutkan tradisi Galaxy A-series sebagai paket lengkap untuk pengguna yang ingin merasakan fitur unggulan tanpa harga flagship.
Ukuran & bobot: 4G–172 g dengan dimensi 158,5×73,6×7,9 mm; versi A51 5G sedikit lebih tebal dan berat.
Layar: 6,5 inci Super AMOLED FHD+ (2400×1080), menawarkan warna cerah dan kontras tajam; panel rata (tidak melengkung) dengan bezel minimal dan punch-hole selfie modern.
Reviewer memuji kualitas OLED Samsung, walau kadang muncul bias warna biru di sudut tengah saat dilihat miring—meskipun ini hanya terlihat pada tone putih cerah.
Chipset 4G: Exynos 9611 (8‑core) dipadu Mali‑G72 MP3 GPU; varian 5G mengusung Exynos 980 atau Snapdragon 765G.
RAM & penyimpanan: Pilihan RAM 4/6/8 GB dan internal 64/128/256 GB—semuanya bisa diperluas via micro‑SD.
Meski lancar untuk penggunaan harian (media sosial, browsing, game ringan), chip Exynos 9611 kerap mengalami stutter saat multitasking atau penggunaan kamera berat. Uji Geekbench menunjukkan performa mirip Pixel 3A, dan pengguna beberapa kali mengeluhkan lag saat membuka aplikasi berat seperti Google Maps atau kamera.
Baterai: 4.000 mAh dengan fast charge 15 W via USB‑C.
Daya tahan: Rata-rata screen-on time sekitar 4–6,5 jam; dipuji mampu bertahan 29 jam non-stop atau satu hari penuh dengan pemakaian campuran ringan hingga sedang.
Namun, kapasitas baterai terasa “cuma cukup”—tak setangguh ponsel dengan baterai lebih besar. Pengisian penuh membutuhkan 1,5–2 jam, terasa lambat untuk standar 2020an.
Konfigurasi quad kamera:
48 MP f/2.0 (wide)
12 MP f/2.2 (ultra-wide)
5 MP macro
5 MP depth sensor
Selfie: 32 MP f/2.2
Siang hari, hasil foto tajam dengan warna punchy—karakter OLED Samsung klasik—meski kadang oversaturated khususnya di hijau dan biru . Mode portrait cukup baik dengan deteksi tepi terang, walau efek bokeh otomatis kurang natural.
Kamera ultra-wide berguna namun mengabadikan distorsi tepi; macro menarik tapi detailnya terbatas.
Night mode membantu dalam kondisi redup, tapi noise tetap muncul dan detail agak buram dibanding flagship atau Pixel 3A.
Perekaman 4K tersedia tanpa OIS (hanya EIS 1080p), membuat video cenderung goyang jika gerak; mode super steady bisa menstabilkan namun mengorbankan kualitas resolusi.
Fingerprint optic under-display, cepat dan akurat, peningkatan signifikan dari A50.
Konektivitas lengkap: jack 3,5 mm, NFC, dual-SIM, Wi‑Fi ac, Bluetooth 5.0, GPS, USB‑C.
One UI 2.0→3.1 berbasis Android 10/11, Samsung menjamin patch keamanan selama 3 tahun.
One UI menawarkan gesture intuitif, panel Edge, mode split-screen, Bixby/AR, dan galeri kebiasaan pengguna—faktor kenyamanan besar tanpa menurunkan estetika sistem.
Kelebihan
Layar Super AMOLED cerah dan luas
Quad‑kamera fleksibel siang hari
Fitur fingerprint dalam layar & jack audio
One UI lengkap dan support jangka menengah
Desain elegan dan rasa percaya diri
Kekurangan
Gejala lag dan stutter sistem
Pengisian baterai relatif lambat
Performa kamera low-light kurang impresif
Tidak ada OIS, distorsi di beberapa mode
Beberapa laporan glitch dan restart terkait Exynos
Reddit memuji daya tahan dan kestabilan fisiknya meski sudah bertahun-tahun digunakan.
Namun, ada juga komentar kritik soal lag sistem, overheat, dan pengisian lambat.
Masalah random restart juga dilaporkan oleh banyak pengguna karena Exynos 9611, meski Samsung sempat menawarkan perbaikan papan bagi sebagian di masa garansi.
Galaxy A51 adalah ponsel komplit—layar AMOLED, kamera banyak fungsi, fitur premium seperti fingerprint dalam layar dan NFC—yang menawarkan keseimbangan menarik di segmen mid-range.
Meski soal performa dan kamera malam masih kekurangan, asalkan Anda menghargai estetika, dukungan One UI, dan layar memukau, A51 tetap jadi pilihan rasional. Setelah berusia beberapa tahun, ini bisa jadi perangkat kedua kuat atau pengganti sementara—tetapi untuk gaming berat atau foto malam rutin, ada opsi lain lebih layak.
Jika ingin mengetahui lebih detail silahkan kunjungi : Huawei Ascend Y300